Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya, ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.
Nostalgia Episode 1 The Blacklist: Raymond Reddington Menggegerkan FBI!
Senin, 17 Februari 2025 13:59 WIB
Raymond Reddington, buronan legendaris, menyerahkan diri ke FBI. Permulaan teka-teki berbahaya yang mengubah hidup profiler Elizabeth Keen!
Pada 23 September 2013, dunia pertelevisian di Amerika Serikat dikejutkan dengan debut serial The Blacklist dengan genre kriminal-thriller yang langsung mencuri perhatian. Episode pertamanya bukan sekadar plot pembuka cerita, melainkan langsung menjadi ledakan ketegangan yang menyiratkan misteri mendalam.
Sang Buronan Menyerah—Atau Memulai Permainan?
Episode ini dimulai dengan adegan yang tak terlupakan: Raymond “Red” Reddington, seorang buronan kelas kakap yang masuk dalam daftar FBI Ten Most Wanted Fugitives, berjalan santai ke dalam markas besar FBI di New York.
Dengan ketenangan yang sangat ia kuasai, Red menyerahkan diri, melepas mantel dan topinya seolah ia sedang memasuki restoran mahal, bukan markas badan keamanan nasional. Ketika sistem FBI mengidentifikasinya, alarm langsung berbunyi, dan Red langsung berlutut di atas lambang Federal dengan tangan di belakang kepala—sebuah langkah yang penuh teka-teki.
Mengapa seorang buronan paling dicari justru menyerahkan diri? Jawabannya lebih rumit dari yang terlihat. Red memiliki informasi tentang seorang teroris bernama Ranko Zamani, yang sebelumnya telah dianggap mati sejak enam tahun lalu.
Tetapi, Red membuktikan bahwa Zamani benar-benar baru saja mendarat di Amerika dan memiliki rencana yang besar. FBI pun tak punya pilihan selain mendengarkan tawarannya.
Elizabeth Keen: Kunci Permasalahan yang Belum Terpecahkan
Tapi ada satu syarat: Red hanya mau berbicara dengan Elizabeth Keen, seorang profiler pemula FBI yang baru memulai hari pertamanya di tim investigasi. Keanehan ini membuat seluruh tim FBI kebingungan. Siapa sih Liz, dan mengapa Red begitu tertarik padanya? Bahkan Liz sendiri tak punya jawaban.
Dari sinilah teka-teki makin dalam. Ketika Liz terus berusaha memahami alasan kenapa Red memilihnya, Zamani ternyata sedang menculik seorang gadis kecil, Beth Ryker, putri seorang jenderal atau petinggi militer.
FBI pun bergegas menyelamatkan sang bocah, tapi operasi berujung pada penyergapan brutal di atas jembatan. Liz hampir kehilangan nyawanya di tragedi ini, sementara Beth, yang berusaha diamankan Liz, berhasil diculik.
Konspirasi yang Lebih Gelap
Pada saat Liz mulai menyusun strategi untuk menyelamatkan Beth, teror justru datang ke rumahnya sendiri. Tom Keen, suami yang ia cintai, ditemukan dalam kondisi babak belur, diikat, dan disiksa oleh Zamani.
Teroris itu memberi Liz pilihan kejam: biarkan dia pergi dan hanya Tom yang mati, atau coba menghentikannya dan membiarkan ribuan orang tewas. Saat itulah, Liz menyadari bahwa ini bukan sekadar kasus biasa—hidupnya kini terjerat dalam permainan “kriminal” yang jauh lebih besar.
Ketika akhirnya Liz berhasil menemukan Beth di kebun binatang, situasi makin genting: sang bocah ternyata sedang memakai ransel berisi bom.
Hanya intervensi Red yang dapat menyelamatkan nyawanya. FBI pun terpaksa menerima kenyataan: Red bukan sekadar buronan, tapi juga pemain utama dalam jaringan kejahatan global.
Awal dari Sebuah Perjalanan
Saat akhir episode 1, Liz menemukan sesuatu yang mengubah hidupnya: sebuah kotak tersembunyi di rumahnya yang berisi uang tunai, paspor-paspor palsu, dan senjata. Tom, pria yang selama ini ia percayai, ternyata memiliki rahasia gelap.
Episode pertama The Blacklist bukan hanya memperkenalkan karakter-karakter kuat di serial panjang ini, melainkan juga membangun fondasi kokoh bagi misteri yang akan berkembang di musim-musim berikutnya.
Mulai dari hubungan misterius antara Red dan Liz, pengkhianatan Tom, hingga ancaman organisasi rahasia, serial ini sejak awal menjanjikan kisah penuh intrik yang tak mudah ditebak.
Bagi para penggemar setia, episode ini mungkin menjadi salah satu yang paling ikonik.
Bagaimana dengan kamu? Masih ingat bagaimana rasanya saat pertama kali menyaksikan Red membuat dunia FBI dan kriminal gempar?

Lulusan Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta|Adil sejak dalam pikiran...
2 Pengikut

Teori Hegemoni Gramsci: antara Koersi, Konsensus, dan Kesadaran
Selasa, 19 Agustus 2025 14:15 WIB
Negara Integral dan Perang Posisi dalam Teori Hegemoni Gramsci
Minggu, 17 Agustus 2025 16:16 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler